I'm a Beliebers
Yup, itu dia. Mungkin seharusnya bilangnya was kali ya.. Soalnya sekarang-sekarang gua udah ga terlalu freak lagi. Apa mau dikata. Gua prefer Justin yang dulu daripada yang sekarang. Mungkin kalian bakal bilang gua bukan The True Beliebers. Whatever. Pasti ada aja kan, saat dimana "dia" mengecewakan kita. Dan itulah yang gue rasain sekarang. Kecewa.
-- o0o --
-- o0o --
Walapun udah bilang was, apa mau dikata? Darah beliebers mengalir di pembuluh nadi dan vena gue secara alami. Menuntut kepuasan akan hasratnya. (Gila, kata-katanya ga nahan!). Baru beberapa hari yang lalu, akhirnya gue dapet kesempatan buat nonton NEVER SAY NEVER. Yaa.. Disaat itulah gue sadar kembali kenapa gue bisa sampe ke tahap ini. Mau di gimanain coba? Emang kita bisa ngontrol diri sendiri supaya ga nge-fly? Emang bisa nahan diri supaya ga jejeritan tiap ngedenger nyanyiannya? Emang bisa nahan diri supaya ga nengok setiap ada orang yang nyebut nama dia? Pura-pura ga peduli kalau ada orang ngomongin dia? Pendem tuh perasaan sampe meledak! Ya gabisa gitu kan???
Maka dari itu... Apa coba yang mesti gua lakuin? Hah? Kalau ada ide atau solusi buat gue yang ga melibatkan bunuh diri atau hilang ingatan, kasih tau gue secepetnya ya!
-- o0o --
I wish we had another time. I wish we had another place. Cause everything we had is stuck in the moment.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar